3. Gereja Katolik Menetapkan Kitab Perjanjian Baru
Ke-dua puluh tujuh kitab diterima sebagai Kitab Suci Perjanjian Baru baik oleh umat Katolik maupun Protestan.
Pertanyaannya adalah :
- Siapa yang memutuskan kanonisasi Perjanjian Baru sebagai kitab-kitab yang berasal dari inspirasi Ilahi ?
- Kita tahu bahwa Alkitab tidak jatuh dari langit, jadi darimana
kita tahu bahwa kita bisa percaya kepada setiap kita-kitab tersebut ?
Berbagai uskup membuat daftar kitab-kitab yang diakui sebagai inspirasi Ilahi, diantaranya :
- Mileto, uskup Sardis pada tahun 175 Masehi;
- Santo Irenaeus, uskup Lyons - Perancis pada tahun 185 Masehi;
- Eusebius, uskup Caesarea pada tahun 325 Masehi.
Pada tahun 382 Masehi, didahului oleh Konsili Roma, Paus Damasus menulis
dekrit yang menulis daftar kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru yang terdiri dari 73 kitab.
Konsili Hippo di Afrika Utara pada tahun 393 menetapkan ke 73 kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Konsili Kartago di Afrika Utara pada tahun 397 menetapkan kanon yang
sama untuk Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Catatan: Ini
adalah konsili yang dianggap oleh banyak kaum Protestan dan Evangelis
Protestan sebagai otoritatif bagi kanonisasi kitab-kitab dalam
Perjanjian Baru.
Paus Santo Innocentius I (401-417) pada tahun 405 Masehi menyetujui kanonisasi ke 73 kitab-kitab dalam Alkitab dan menutup kanonisasi Alkitab.
Jadi kanonisasi Alkitab secara resmi diputuskan di abad ke empat oleh
konsili-konsili Gereja Katolik dan para Paus. Sebelum kanon Alkitab
ditetapkan, ada banyak perdebatan. Ada yang beranggapan bahwa beberapa
kitab Perjanjian Baru seperti surat Ibrani, surat Yudas, kitab Wahyu,
dan surat 2 Petrus, adalah bukan hasil inspirasi Ilahi.
Sementara pihak
lain berpendapat bahwa beberapa kitab yang tidak dikanonisasi seperti:
Gembala Hermas, Injil Petrus dan Thomas, surat-surat Barnabas dan
Clement adalah hasil inspirasi Ilahi. Keputusan resmi Gereja Katolik
menyelesaikan hal diatas sampai 1100 tahun kemudian. Hingga jaman
Reformasi Protestan, tidak ada lagi perdebatan akan kitab-kitab dalam
Alkitab.
Melihat sejarah, Gereja Katolik menggunakan otoritasnya untuk menentukan
kitab-kitab yang mana yang termasuk dalam Alkitab dan memastikan bahwa
segala yang tertulis dalam Alkitab adalah hasil inspirasi Ilahi. Jika
bukan karena Gereja Katolik, maka umat Kristen tidak akan dapat
mengetahui yang mana yang benar.
Tantom-angkola : Gereja Katolik ditetapkan Kitab Perjanjian Baru
tantom angkola berdiri sejak tahun 2012 : 3. Gereja Katolik Menetapkan Kitab Perjanjian Baru Ke-dua puluh tujuh kitab diterima sebagai Kitab Suci Perjanjian Baru baik oleh umat ...