2
Untuk merealisasikan
VISI DAN MISI
di atas, Prabowo
-
Hatta
berte
kad bulat bersama rakyat melaksanakan
Agenda & Program
Nyata Untuk Menyelamatkan Indonesia,
yang dijabarkan di
bawah ini
I.
MEMBANGUN PEREKONOMIAN YANG KUAT, BERDAULAT, ADIL DAN
MAKMUR
1.
Meningkatkan pendapatan per kapita penduduk dari Rp 35 juta
menjadi mi
nimal Rp 60 juta dengan pertumbuhan ekonomi
mencapai 7 persen per tahun menuju pertumbuhan di atas 10
persen, dengan strategi pertumbuhan ekonomi tinggi
berkualitas melalui peningkatan pertumbuhan ya
ng ditarik
oleh sektor produksi
sehingga dicapai keseimba
ngan optimal
dengan pertumbuhan yang dipicu konsumsi.
2.
Meningkatkan pemerataan dan kualitas pertumbuhan ekonomi
dengan mengurangi jurang antara si miskin dan si kaya
(menurunkan Indeks Gini dari 0,41 menuju 0,31) dan meningkatkan
Indeks Pembangunan Manusia
(
IPM
)
dari sekitar 75 mencapai 85.
3.
Meningkatkan daya serap angkatan kerja menuju 2 juta
lapangan kerja per tahun melalui perbaikan regulasi dan
infrastruktur untuk industri pengolahan yang padat karya
(tekstil, sepatu & alas kaki, elektronik, dan lainnya)
dan
pembukaan lahan pertanian baru; dan menjadikan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang memiliki nilai strategis bagi
perekonomian bangsa sebagai lokomotif dan ujung tombak
kebangkitan dan kedaulatan ekonomi.
4.
Membangun industri pengolahan untuk menguasai n
ilai tambah
bagi perekonomian nasional dengan:
a.
Melaksanakan
r
eformasi
p
engelolaan
s
umber daya
a
lam
dan
i
ndustri dengan tujuan meningkatkan nilai tambah
dari sumber daya alam, mulai dari mineral, batu bara,
minyak, gas, kehutanan hingga kelautan, bagi sebe
sar
-
besar
nya
kemakmuran rakyat.
b.
Mempercepat pengembangan industri hilir pengolahan
sumber daya mineral, khususnya nikel, tembaga, dan
bauksit. BUMN ditugaskan menjadi ujung tombak hilirisasi
dengan dukungan produk keuangan dan skema pembiayaan
investasi.
c.
M
elanjutkan renegosiasi kontrak
-
kontrak pertambangan
umum dan migas yang belum cukup berkeadilan dan
memprioritaskan kontrak
-
kontrak yang telah berakhir
untuk entitas bisnis nasional, dikombinasikan dengan
instrumen yang menjadi otoritas pemerintah pusat.
d.
M
eningkatkan pembangunan dan daya saing dari industri
hilir kelapa sawit, karet, kakao, bubur kayu dan kertas,
dan produk primer lainnya, untuk meningkatkan
keterkaitan sektoral antara pertanian, sektor primer dan
industri.
5.
Membangun dan mengembangkan indus
tri nasional: (i)
transportasi darat (kereta api, mobil, dan sepeda motor, (ii)
transportasi laut (angkutan kapal laut dan angkutan sungai
serta penyeberangan), (iii) transportasi udara (pesawat terbang),
(iv) alat berat dan alat mesin pertanian.
6.
Mengambi
l kebijakan pro
-
aktif dalam menjaga stabilitas sektor
keuangan, melalui pengurangan risiko instabilitas dari
internal maupun eksternal sektor keuangan.
7.
Membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Keuangan
yang
terintegrasi dengan pariwisata, properti, pendidik
an, industri
kreatif, jasa
-
jasa dan ritel komersial. Investasi pemerintah
dianggarkan sekitar US$ 2.25
-
3 milyar selama 7 tahun.
8.
Menyelenggarakan APBN yang Pro
-
Rakyat. Dari sisi penerimaan
:
M
eningkatkan penerimaan negara dari pajak dari sekitar 12
persen hi
ngga mencapai rasio menuju 16 persen dari PDB dengan
melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan
pajak dan perbaikan sistem perpajakan yang lebih adil; serta
menekan pemborosan dan inefisiensi pengeluaran anggaran.
a.
Melaksanakan
r
eformasi
p
erpa
jakan
dengan sebenar
-
benarnya
sehingga efektif dalam meningkatkan rasio pajak, baik pada
sektor pajak dalam negeri maupun pajak perdagangan
internasional. Terkait dengan penerimaan pajak murni dari
Ditjen Pajak (DJP), serangkaian langkah strategis disiapk
an,
mulai dari pemberian insentif dan terobosan tarif pajak,
perluasan pajak final, sinergi informasi lintas
-
sektoral,
hingga penajaman hirarki tindakan dalam peningkatan
kepatuhan.