ANALISIS
PENGARUH RATIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS,
DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA
SAHAM PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk.
Abstrak
Didalam analisis fundamental terdapat banyak jenis rasio
keuangan. Rasio keuangan merupakan salah satu cara yang paling sering digunakan
dalam analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan, yang
mendapatkan perhatian seorang analisis keuangan adalah kemampuan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek atau likuiditas, juga nilai kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau solvabilitas, dan faktor lainnya
yaitu kemampuan perusahaan dalam mengefektifkan penggunaan asset dihubungkan
dengan aktivitas asset dan tingkat profitabilitasnya yaitu kemampuan dalam
menghasilkan laba.
Berdasarkan analisis uji secara parsial ke tiga variabel
yaitu current ratio, debt to asset ratio,
dan gross profit margin didapat bahwa
nilai t hitung lebih besar dibandingkan nilai ttabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel – variabel tersebut
mempengaruhi harga saham pada PT. Astra International Tbk. Dan pada hasil
analisis uji secara simultan didapat juga nilai fhitung lebih besar
dibandingkan ftabel, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu ketiga variabel secara bersama-sama
atau simultan mempengaruhi harga saham
PT. Astra International Tbk. sebesar 49,4%, dan
sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskkan dalam penelitian ini. Dan hubungan yang terjadi pada ketiga
variable terhadap harga saham PT. Astra
International Tbk. tersebut adalah
sedang.
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang Masalah
Pada masa sekarang ini
persaingan di dunia usaha menjadi bertambah ketat, perusahaan yang tidak mampu
bersaing maka tidak akan bertahan dan akan tersingkir dari dunia usaha.
Persaingan tersebut menuntut perusahaan untuk terus bertahan dan berkembang
dalam bentuk peningkatan kapasitas produksi atau perluasan usaha dalam
menganeka ragamkan jenis poduk. Untuk dapat bersaing, perusahaan memerlukan
dana yang cukup memadai dari berbagai pihak. Salah satu sarana pendanaan yang
kita kenal sejauh ini adalah pasar modal.
Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk
mempercepat pembangunan suatu negara. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal
merupakan wahana yang dapat menggalang pengerahan dana jangka panjang dari
masyarakat untuk disalurkan kesektor-sektor produktif. Apabila pengerahan dana
masyarakat melalui lembaga-lembaga keuangan maupun pasar modal sudah dapat
berjalan dengan baik, maka dana pembangunan yang bersumber dari luar negeri
makin lama makin dikurangi. Oleh karena itu seorang investor harus tepat dalam
menanamkan modalnya. Maksudnya adalah bahwa investasi yang dilakukan
mendapatkan pengembalian positif atau menguntungkan diwaktu yang akan datang.
Disamping seorang investor yang
harus tepat menanamkan modalnya, investor juga seharusnya lebih selektif
memilih perusahaan mana yang tepat. Dan salah satu cara untuk menilai
perusahaan tersebut baik atau tidaknya untuk seorang investor menanamkan
modalnya adalah dengan cara membaca laporan keuangan atau kinerja keuangan
perusahaan tersebut. Kinerja keuangan dapat diukur melalui beberapa cara,
seperti likuiditas dimana menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek perusahaan, kemudian solvabilitas mengidentifikasikan perusahaan dalam
menutupi kewajiban jangka menengah dan jangka panjang, serta profitabilitas
yaitu kemampuan perusahaan dalam meraih laba pada periode tertentu. Perbedaan
hasil beberapa penelitian tersebut diatas diidentifikasikan bahwa likuiditas,
solvabilitas, dan profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham. Dengan
demikian penelitian yang berkaitan dengan pengaruh likuiditas, solvabilitas,
dan profitabilitas perlu diteliti kembali yang menitik beratkan rasio
likuiditas pada pengaruh current rasio,
sedangkan melalui rasio solvabilitas dalam hal ini debt to
asset rasio, dan melalui rasio profitabilitas dalam hal ini gross profit margin.
2.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
Ratio Likuiditas secara signifikan mempengaruhi harga saham PT Astra
Internasional Tbk ?
2. Apakah
Ratio Solvabilitas secara signifikan mempengaruhi harga saham PT Astra
Internasional Tbk ?
3. Apakah
Rasio Profitabilitas secara signifikan mempengaruhi harga saham PT Astra
Internasional Tbk ?
4. Apakah
Ratio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas secara signifikan
mempengaruhi harga saham PT Astra Internasional Tbk?
5.
Berapa besar kontribusi
Ratio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas terhadap harga saham PT.
Astra Internasional Tbk?
3.
Tujuan
Peneletian
1.
menguji secara parsial
pengaruh ratio likuiditas terhadap harga saham Astra Internasional Tbk.
2.
menguji secara parsial
pengaruh ratio solvabilitas terhadap harga saham Astra Internasional Tbk.
3.
menguji secara parsial
pengaruh ratio profitabilitas terhadap harga saham Astra Internasional Tbk.
4.
menguji secara
silmultan atau bersama-sama pengaruh ratio likuiditas, solvabilitas, dan
profitabilitas terhadap harga saham Astra Internasional Tbk.
5.
Menguji berapa besar
pengaruh Ratio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas terhadap harga
saham PT Astra Internasional Tbk.
Telaah Pustaka
1.
Nama : Novi Cahyono
NPM : 28205013
Tahun : 2008
Judul :
“ Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Dharma Samudra Tbk.”
Kesimpulan : Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kondisi
keuangan Dharma Samudra Tbk dalam kondisi likuid, solvabel, dan profitabel.
Sedangkan dari sisi leverage tidak berbeda dengan posisi solvabilitasnya.
Kebijakan keuangan yang diambil oleh Dharma Samudra Tbk untu tahun 2005-2006,
apabila kita lihat dari kondisi keuangan dari beberapa rasio diatas, terlihat
bahwa asset dan modal perusahaan belum dimanfaatkan secara maksimal, sehingga
hasil yang diperoleh terlihat belum optimal. Untuk tahun 2007, Dharma Samudra
Tbk telah melaksanakan rencana kebijakan keuangan tahun 2005 dan tahun 2006,
dimana perusahaan memanfaatkan penambahan hutang jangka panjangnya untuk
mengoptimalkan kinerjanya terutama dalam meningkatkan penjualan dan laba. Hasil
perhitungan uji hubungan dengan menggunakan pearson Chi square, Phi dan
Cramer’s V menunjukan bahwa kinerja keuangan (rasio) Dharma Samudra Tbk tidak
mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga saham. Sedangkan berdasarkan
uji Phi Crmer’s V menunjukan tingkat keeratan hubungan yang sangat kuat antara
kinerja keuangan (rasio) Dharma Samudra Tbk dengan harga saham.
2.
Nama : Yuni
NPM : 21207218
Tahun : 2010
Judul :
“ Pengaruh Ratio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas Terhadap Harga
Saham Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk dan PT. Gudang Garam Tbk.”
Kesimpulan : Berdasarkan koefisien regresi dan relasi PT. Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk dan PT. Gudang Garam Tbk. menunjukan bahwa ratio likuiditas
berdasarkan current ratio
menghasilkan hubungan yang positif antara ratio likuiditas dengan harga saham.
Artinya, semakin menurun current ratio
maka semakin menurunnya harga saham dan semakin meningkat current ratio maka harga saham meningkat pula. Ratio solvabilitas
berdasarkan debt to asset ratio
menghasilkan hubungan yang relatif antara ratio solvabilitas dengan saham.
Artinya semakin menurun debt to asset
ratio maka semakin meningkat harga saham dan semakin meningkat debt to asset ratio maka harga saham
menurun. Ratio profitabilitas berdasarkan gross
profit margin menghasilkan hubungan yang positif antara ratio
profitabilitas dengan harga saham. Artinya, semakin menurun gross profit margin maka semakin menurun
harga saham, dan semakin meningkat gross
profit margin maka harga saham meningkat pula.
Metode
Penelitian
Penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui variable-variable apa saja yang
berpengaruh terhadap harga saham pada PT. Astra International Tbk. Penelitian
ini menitikberatkan serta memfokuskan pada pendekatan studi kasus yaitu dengan
melakukan penelitian pada kurun waktu tertentu (tahun 2008-2012).
Data
yang dipergunakan adalah merupakan data sekunder dari tahun 2008 hingga tahun
2012 yang dikumpulkan dari berbagai sumber, diantaranya yaitu :
Metode
Pengolahan Data
Langkah
pertama dalam pengolahan data per tahun, mengenai current ratio, debt to asset
ratio, dan gross profit margin, serta harga saham pada PT. International Tbk
tahun 2008-2012.
Langkah
ke dua adalah menghitung masing-masing hubungan antara variable dengan analisis
regresi linear berganda yang meliputi :
1. Menentukan
variable bebas (independent) dan variable tergantung (dependen)
2. Menentukan
model pembuatan model regresi
3. Menguji
signifikan model (Uji T, Uji F, dan sebagai
Tabel Neraca dan Laporan Laba Rugi
PT. Stra
International Tbk.
Periode
2008-2012
IKHTISAR
KEUANGAN
|
TAHUN YANG BERAKHIR PADA
31 DESEMBER
(dalam miliaran rupiah)
|
2012
|
2011
|
2010
|
2009
|
2008
|
NERACA
|
Asset Lancar
|
11.600
|
7.712
|
7.810
|
6.127
|
4.380
|
Asset Tetap
|
4.776
|
3.775
|
2.921
|
2.421
|
2.294
|
Jumlah Asset
|
38.969
|
32.195
|
55.899
|
44.387
|
37.777
|
Kewajiban Jangka Pendek
|
9.744
|
6.951
|
6.267
|
4.281
|
4.486
|
Kewajiban Jangka Panjang
|
1.696
|
1.246
|
322
|
212
|
211
|
Jumlah Kewajiban
|
11.440
|
8.197
|
6.589
|
4.493
|
4.697
|
Ekuitas
|
27.529
|
23.998
|
49.310
|
39.894
|
33.080
|
KINERJA OPERASI – Konsolidasi
|
Penjualan Bersih
|
91.509
|
72,996
|
63.312
|
44.083
|
44.933
|
Laba Kotor
|
9.626
|
7.730
|
7.079
|
4.944
|
4.813
|
Laba Operasi
|
2.255
|
1.455
|
1.706
|
1.695
|
900
|
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
|
12.916
|
12.788
|
15.056
|
10.670
|
9.785
|
Laba Bersih
|
11.824
|
11.933
|
14.366
|
10.040
|
9.191
|
RASIO OPERASI
|
Laba Kotor Dibagi Penjualan Bersih
|
10,52%
|
10,60%
|
11,18%
|
11,22%
|
9,75%
|
Laba Operasi Dibagi Penjualan Bersih
|
2,46%
|
1,99%
|
2,69%
|
3,85%
|
2,00%
|
Laba Bersih Dibagi Penjualan Bersih
|
12,92%
|
17,52%
|
22,70%
|
22,77%
|
20,45%
|
Perhitungan
Rasio Likuiditas
Rasio
likuiditas yang digunakan oleh penulis adalah Current Ratio. Current ratio digunakan untuk mengukur kemampuan
perudsahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar
tertentu (yang relatif lebih likuid).
Perhitungan
Current Ratio tersebut pada PT. Astra
International Tbk. Adalah sebagai berikut :
Current Ratio =
=
= 97.46%
=
= 143.12%
=
= 124.62%
=
=
110.94%
=
= 119.05%
Current ratio tahun 2008 menunjukan bahwa setiap
97.46% hutang dijamin dengan Rp 1,- asset. Pada tahun 2009 current ratio nyamelalui kenaikan yang sangat jauh menjadi 143.12%,
dan pada dua tahun berikutnya yaitu tahun 2010 dan 2011 current ratio nya mengalami penurunan masing-masing menjadi 124.62%
dan 110.94%, kemudian mengalami kenaikan lagi pada tahun 2012 yaitu sebesar
119.05%.
Secara
keseluruhan, rasio likuiditas PT. Astra Internatioal Tbk. dapat kita lihat dalam tabel 4.2 sebagai
berikut :
Tabel Data Current
Ratio PT. AstraInternational Tbk.
Periode 2008 - 2012
Tahun
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
Besarnya CR
|
97.46%
|
143.12%
|
124.62%
|
110.94%
|
119.05%
|
Sumber : Data yang sudah diolah
4.2.2
Perhitungan
Rasio Solvabilitas
Rasio
Solvabilitas yang digunakan oleh penulis adalah Debt to Asset Ratio .
Debt to asset ratio digunakan untuk menunjukan sejauh mana hutang
dapat ditutupi oleh aktiva, lebih besar rasionya lebih aman (solvabel).
Perhitungan
Debt to Asset Ratio tersebut pada PT. Astra International
Tbk. Adalah sebagai berikut :
Debt to Asset
Ratio =
=
= 12.43%
=
= 10.12%
=
= 11.80%
=
= 25.46%
=
= 29.35%
Debt to Asset Ratio 2008 menunjukan bahwa setiap 12.43%
hutang dijamin dengan Rp. 1,- asset. Sedangkan pada tahun 2009 debt to asset ratio nya mengalami
penurunan sebesar 10.12%, kemudian pada tiga tahun berikutnya yaitu pada tahun
2010, 2011, dan 2012 debt to asset ratio pada
Pt. Astra Internasional Tbk. berturut-turut mengalami kenaikan masing-masing
sebesar 11.80%, 25.46%, dan 29.35%.
Secara
keseluruhan, rasio solvabilitas dapat kita lihat dalam tabel 4.3 sebagai
berikut :
Tabel Data Debt
to Asset Ratio PT. AstraInternational Tbk.
Periode 2008 - 2012
Tahun
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
Besarnya DAR
|
12.43%
|
10.12%
|
11.80%
|
25.46%
|
29.35%
|
Sumber : Data yang sudah diolah
4.2.3
Perhitungan
Rasio Profitabilitas
Rasio
profitabilitas yang digunakan oleh penulis adalah Gross Profit Margin. Gross profit margin digunakan untuk membandingkan antara laba kotor dengan penjualan bersih, dan rasio ini
juga digunakan untuk menunjukan
berapa dari bagian penjualan bersih yang merupakan laba kotor.
Perhitungan Gross Profit Margin pada PT. Astra
International Tbk. adalah sebagai berikut :
Gross Profit Margin = X 100%
=
= 10.71%
=
= 11.22%
=
= 11.18%
=
= 10.60%
=
= 10.52%
Gross profit margin tahun 2008
menunjukan bahwa setiap 10.71% hutang dijamin dengan Rp 1,- asset. Pada tahun
2009 gross profit margin nya
mengalami kenaikan sebesar 11.22%, sedangkan tiga tahun berikutnya
berturut-turut yaitu pada tahun 2010, 2011, dan 2012 gross profit margin PT. Astra International Tbk. mengalami
penurunan masing-masing sebesar 11.18%, 10.60%, dan 10.52%.
Tabel Data Gross
Profit Margin PT. AstraInternational
Tbk.
Periode 2008 - 2012
Tahun
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
Besarnya DAR
|
10.71%
|
11.22%
|
11.18%
|
10.60%
|
10.52%
|
Sumber : Data yang sudah diolah
Tabel Daftar Harga Saham PT. Astra International Tbk.
Periode Tahun 2008-2012
Date
|
Open
|
High
|
Low
|
Closed
|
Volume
|
Dec – 2008
|
1.000,00
|
1.165,00
|
850,00
|
1.055,00
|
69.832.800
|
Dec – 2009
|
3.235,00
|
3.560,00
|
3.175,00
|
3.470,00
|
24.140.700
|
Dec – 2010
|
5.245,00
|
5.490,00
|
4.880,00
|
5.455,00
|
41.849.700
|
Dec – 2011
|
7.090,00
|
7.500,00
|
6.830,00
|
7.400,00
|
19.598.600
|
Dec – 2012
|
7.200,00
|
7.700,00
|
6.800,00
|
7.550,00
|
35.139.600
|
4.3
Analisis Uji
Regresi Linier Sederhana Terhadap PT. Astra International Tbk
Analisis
perhitungan regresi ini dilakukan untuk mengetahui arah hubungan antara rasio
likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas sebagai variabel bebas (X)
terhadap harga saham sebagai variabel terikat (Y). Sedangkan untuk mempermudah perhitungan
penulis menggunakan software SPSS 20 dan penulisan dilakukan secara terperinci,
untuk mengetahui lebih jelas per variabelnya.
Dengan menggunakan analisis linier
sederhana maka dapat diketahui hubungan antara rasio likuiditas melalui current ratio (X1), rasio solvabilitas
melalui debt to asset ratio (X2), dan
rasio profitabilitas melalui gross profit
margin (X3) dengan harga saham sebagai variabel terikat yang tercermin
dalam persamaan korelasi sebagai berikut ini :
Tabel Hasil Analisis Regresi Linier
Sederhana
Current
Ratio dengan Harga
Saham
PT. Astra International Tbk.
Coefficientsa
|
Model
|
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
t
|
Sig.
|
B
|
Std. Error
|
Beta
|
1
|
(Constant)
|
1724,044
|
11153,176
|
|
,155
|
,887
|
Current Ratio
|
27,426
|
93,028
|
,168
|
,295
|
,787
|
a. Dependent Variable: Harga Saham
|
Perhitungan dengan menggunakan rasio
likuiditas :
Y’ = a +
Y’ = 1724,044 + 27,426
Berdasarkan persamaan tersebut maka
:
-
Nilai konstanta (a) sebesar Rp 1724,044,- menyatakan bahwa jika current ratio nilainya adalah 0, maka
harga saham (Y’) nilainya Rp 1724,044,-
-
Nilai koefisien regresi variabel current
ratio (b) adalah Rp 27,426,- ini dapat diartikan bahwa setiap kenaikan current ratio sebesar Rp 1,- , maka
harga saham akan meningkat juga sebesar Rp 27,426,- . Dan koefisien tersebut
bernilai positif yang artinya terjadi hubungan positif yaitu semakin menurun current ratio maka semakin menurunnya
harga saham dan semakin menaiknya current
ratio maka harga saham akan meningkat pula.
Tabel Hasil Analisis Regresi Linier
Sederhana
Debt to
Asset Ratio dengan Harga
Saham
PT. Astra International Tbk.
Coefficientsa
|
Model
|
Unstandardized
Coefficients
|
Standardized
Coefficients
|
t
|
Sig.
|
B
|
Std.
Error
|
Beta
|
1
|
(Constant)
|
580,458
|
2112,079
|
|
,275
|
,801
|
Debt to
Asset Ratio
|
247,058
|
108,183
|
,797
|
2,284
|
,107
|
a.
Dependent Variable: Harga Saham
|
Perhitungan dengan menggunakan rasio
solvabilitas :
Y’ = a +
Y’ = 580,458 + 247,058
Berdasarkan persamaan tersebut maka
:
a. Nilai
konstanta (a) sebesar Rp 580,458,- menyatakan bahwa jika debt to asset ratio nilainya adalah 0, maka harga saham (Y’)
nilainya positif yaitu sebesar Rp 580,458,-
b. Nilai
koefisien regresi variabel debt to asset ratio
(b) adalah Rp 247,058,- ini dapat diartikan bahwa setiap kenaikan debt to asset ratio sebesar Rp 1,-, maka
harga saham akan meningkat juga sebesar Rp 247,058,-. Dan koefisien tersebut
bernilai positif yang artinya terjadi hubungan positif yaitu semakin menurun debt to asset ratio maka semakin
menurunnya harga saham dan semakin menaiknya debt to asset ratio maka harga saham akan meningkat pula.
Tabel Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
Gross Profit
Margin dengan Harga
Saham
PT. Astra International Tbk.
Coefficientsa
|
Model
|
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
T
|
Sig.
|
B
|
Std. Error
|
Beta
|
1
|
(Constant)
|
37406,530
|
48769,487
|
|
,767
|
,499
|
Gross Profit Margin
|
-2989,169
|
4494,873
|
-,358
|
-,665
|
,554
|
a. Dependent Variable: Harga Saham
|
Perhitungan dengan menggunakan rasio
profitabilitas :
Y’ = a +
Y’ = 37406,530 – 2989,169
Berdasarkan persamaan tersebut maka
:
a. Nilai
konstanta (a) sebesar Rp 37406,530,- menyatakan bahwa jika gross profit margin nilainya adalah 0, maka harga saham (Y’)
nilainya positif yaitu sebesar Rp 37406,530,-
b. Nilai
koefisien regresi variabel gross profit
margin (b) adalah Rp – 2989,169,- ini dapat diartikan bahwa setiap kenaikan
gross profit margin sebesar Rp 1,- ,
maka harga saham akan meningkat juga sebesar Rp – 2989,169,- . Dan koefisien
tersebut bernilai negatif yang artinya terjadi hubungan negatif yaitu semakin
menurun gross profit margin maka
semakin menaiknya harga saham dan semakin menaiknya gross profit margin maka harga saham akan menurun pula.
4.4 Analisis Uji Regresi Linier Berganda
Analisis
ini dilakukan untuk mengukur besarnya pengaruh antara dua atau lebih variabel
independen terhadap satu variabel dependen dan memprediksi variabel dependen
dengan menggunakan variabel independen. Perbedaan dengan regresi linier
sederhana adalah dalam regresi linier sederhana menggunakan satu variabel
independen yang dimasukan kedalam model, sedangkan regresi linier berganda
menggunakan dua atau lebih variabel independen yang dimasukan kedalam model.
Tabel Analisis Analisis Regresi Linier Berganda
Current
Ratio, Debt to Asset Ratio, dan Gross Profit Margin
PT. Astra International Tbk.
Coefficientsa
|
Model
|
Unstandardized
Coefficients
|
Standardized
Coefficients
|
t
|
Sig.
|
Collinearity
Statistics
|
B
|
Std.
Error
|
Beta
|
Tolerance
|
VIF
|
1
|
(Constant)
|
-163217,756
|
26612,594
|
|
-6,133
|
,000
|
|
|
Current
Ratio
|
-87,207
|
29,499
|
-,534
|
-2,956
|
,000
|
,181
|
5,517
|
Debt to
Asset Ratio
|
678,461
|
72,301
|
2,188
|
9,384
|
,000
|
,109
|
9,209
|
Gross
Profit Margin
|
15349,223
|
2626,936
|
1,841
|
5,843
|
,000
|
,059
|
9,807
|
a.
Dependent Variable: Harga Saham
|
Dari tabel diatas didapat persamaan :
Y =
-163217,756 – 87,207+ + 678,461 + 15349,223
Berdasarkan persamaan tersebut maka
:
a.
Nilai konstanta (a) adalah
-163217,756. Artinya jika current ratio,
debt to asset ratio, dan gross profit margin adalah 0 maka harga saham
nilainya negatif, yaitu -163217,756.
b.
Nilai koefisien regresi variabel current ratio () bernilai negatif, yaitu -87,207.
Artinya bahwa setiap peningkatan current
ratio sebesar Rp 1,- maka harga saham akan menurun sebesar
Rp 87,207,- dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.
c.
Nilai koefisien regresi variabel debt to asset ratio () bernilai positif, yaitu 678,461. Artinya bahwa setiap peningkatan debt to asset ratio sebesar Rp
1,- maka harga saham akan meningkat sebesar Rp 678,461,- dengan asumsi variabel
independen lain nilainya tetap.
d.
Nilai koefisien regresi variabel gross profit margin () bernilai positif, yaitu 15349,223 Artinya bahwa setiap peningkatan gross profit margin sebesar Rp
1,- maka harga saham akan meningkat sebesar Rp 15,349,223,- dengan asumsi
variabel independen lain nilainya tetap.
4.5 Uji Hipotesis
4.5.1 Analisis Uji Parsial (Uji t)
Pengujian analisis secara parsial
di maksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh satu variable independent
terhadap beberapa variable dependent, sementara satu atau lebih variable
independent lainnya dalam keadaan dikontrol.
Tabel Hasil Analisis Uji Parsial (Uji T)
Current
Ratio, Debt to Asset Ratio, dan Gross Profit Margin
PT. Astra International Tbk.
Coefficientsa
|
Model
|
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
t
|
Sig.
|
B
|
Std. Error
|
Beta
|
1
|
(Constant)
|
-163217,756
|
26612,594
|
|
9,133
|
,103
|
Current Ratio
|
-87,207
|
29,499
|
-,534
|
7,956
|
,000
|
Debt to Asset Ratio
|
678,461
|
72,301
|
2,188
|
9,384
|
,000
|
Gross Profit Margin
|
15349,223
|
2626,936
|
1,841
|
6,843
|
,000
|
a. Dependent Variable: Harga Saham
|
Dari tabel di atas didapatkan hasil
perhitungan sebagai berikut :
a. Koefisien Parsial untuk current ratio
Berdasarkan
hasil analisis yang dilakukan di atas, maka akan menghasilkan harga koefisien sebesar 7,956, sedangkan harga koefisien untuk df = n-k-1 atau df = 5-3-1 = 1 dengan
alpha 5% adalah sebesar 6,314. Oleh karena itu, ditolak dan menerima . Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh pada current
ratio terhadap harga saham secara signifikan dan positif apabila debt to asset ratio dan gross profit margin dikendalikan.
b. Koefisien
Parsial untuk debt to asset ratio
Berdasarkan
hasil analisis yang dilakukan di atas, maka akan menghasilkan harga koefisien sebesar 9.384, sedangkan harga koefisien untuk df = 1 dengan alpha 5% adalah sebesar
6,314. Oleh karena itu, ditolak dan menerima . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
pada debt to asset ratio terhadap harga saham secara
signifikan dan positif apabila current
ratio dan gross profit margin
dikendalikan.
c. Koefisien
Parsial untuk gross profit margin
Berdasarkan
hasil analisis yang dilakukan di atas, maka akan menghasilkan harga koefisien sebesar 5,843, sedangkan harga koefisien untuk df = 1 dengan alpha 5% adalah sebesar
6,314. Oleh karena itu, ditolak dan menerima . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
pada gross profit margin terhadap
harga saham secara signifikan dan positif apabila current ratio dan debt to
asset ratio dikendalikan.
4.5.2
Analisis Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk melihat
pengaruh variabel independen secara keseluruhan / bersama-sama terhadap
variabel dependen.
Tabel Analisis Uji Simultan (Uji F)
Current Ratio, Debt to Asset Ratio,
dan Gross Profit Margin
PT. Astra International Tbk.
ANOVAa
|
Model
|
Sum of Squares
|
Df
|
Mean Square
|
F
|
Sig.
|
1
|
Regression
|
30193156,646
|
3
|
10064385,549
|
56,127
|
,000b
|
Residual
|
179313,354
|
1
|
179313,354
|
|
|
Total
|
30372470,000
|
4
|
|
|
|
a. Dependent Variable: Harga Saham
|
b. Predictors: (Constant), Gross Profit Margin, Current Ratio,
Debt to Asset Ratio
|
Dari tabel di atas diketahui bahwa
nilai F = 56,127 dan signifikasi F = 0,098, sedangkan alpha
yang ditetapkan adalah 5%. Degree of Freedom yang ditampilkan dalam perhitumgan
adalah df1 = 3 dan df2 = 1. Jadi, besarnya dapat dicari pada tingkat alpha 5% dengan df1
sebesar 3 dan df2 sebesar 1, yaitu sebesar 10,1.
Oleh karena > , yaitu 56,127 >
10,1 maka ditolak dan diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara
signifikan dan positif terdapat pengaruh variabel current ratio, debt to asset ratio, dan gross profit margin terhadap
variabel harga saham.
4.5.3
Analisis
Uji Koefisien Determinasi ()
Uji
koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua atau
variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak.
Koefisien lini menunjukan seberapa besar hubungan yang terjadi antara
independen (X) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Nilai R berkisar
antara 0 sampai 1, jika nilai R semakin mendekati 1 berarti hubungan yang
terjadi semakin kuat, begitupun sebaliknya.
Tabel Analisis Uji Koefisien
Determinasi ()
Current Ratio, Debt to Asset Ratio,
dan Gross Profit Margin
PT. Astra International Tbk.
Model
Summary
|
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted
R Square
|
Std.
Error of the Estimate
|
1
|
,497a
|
,494
|
,476
|
423,45407
|
a.
Predictors: (Constant), Gross Profit Margin, Current Ratio, Debt to Asset
Ratio
|
Besarnya
koefisien determinasi pada tabel di atas terlihat bahwa harga koefisien hitung (determinasi) sebesar 0,494 (pada kolom
R Square). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kontribusi variabel Current Ratio, Debt to Asset Ratio, dan Gross Profit
Margin adalah sebesar 49,4%, dan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
tidak dijelaskkan dalam model regresi ini. Jadi dapat disimpulkan bahwa
hubungan yang terjadi pada ketiga variabel tersebut adalah sedang.
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah pengaruh ratio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas terhadap
variabel terhadap harga saham pada perusahaan PT. Astra
International Tbk. periode tahun 2008 hingga tahun 2012 baik secara individual
(persial) maupun secara bersama-sama (simultan).
Hasil
evaluasi terhadap model penelitian dan pengujian hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.
Pengujian hipotesis pertama ()
untuk menguji secara parsial pengaruh current
ratio terhadap harga saham. Hasil analisis dalam
penelitian ini menerima hipotesis pertama karena hasil pengujian tersebut
menunjukan signifikan antara dua variabel yang diajukan didapat nilai thitung
> ttabel yaitu 7,956 > 6,314 maka ditolak dan menerima sehingga dapat disimpulkan bahwa ratio
likuiditas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap harga saham.
2.
Pengujian hipotesis kedua ()
untuk menguji secara parsial pengaruh debt to
asset ratio terhadap harga saham. Hasil analisis data dalam
penelitian ini menerima hipotesis kedua karena hasil
pengujian tersebut menunjukan signifikan antara dua variabel yang diajukan
didapat nilai thitung > ttabel yaitu 9,384 > 6,314 maka ditolak dan menerima sehingga dapat disimpulkan bahwa ratio
solvabilitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap harga saham.
3.
Pengujian hipotesis ketiga ()
untuk menguji secara parsial pengaruh gross
profit margin terhadap harga saham. Hasil analisis data dalam
penelitian ini menerima hipotesis pertama karena hasil
pengujian tersebut menunjukan signifikan antara dua variabel yang diajukan thitung
> ttabel yaitu 6,843 > 6,314 maka ditolak dan menerima sehingga dapat disimpulkan bahwa ratio
profitabilitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap harga saham.
4.
Pengujian hipotesis ketiga variabel (, , dan ) untuk
menguji secara simultan pengaruh current
ratio, debt to asset ratio, dan gross
profit margin terhadap harga saham. Hasil analisis data dalam penelitian
ini menerima hipotesis ketiga variabel karena hasil pengujian tersebut
menunjukan signifikan antara empat variabel yang diajukan dan didapat Fhitung>Ftabel, yaitu 56,127>10,1, maka
ditolak dan diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara
signifikan dan positif terdapat pengaruh secara simultan pada ketiga variabel
yaitu ratio
likuiditas, solvabilitas, dfan profitabilitas
terhadap variabel harga saham.
5.
Hasil uji koefisien
determinasididapat bahwa kontribusi ke tiga variabel yaitu rasio likuiditas,
solvabilitas, dan profitabilitas terhadap harga saham adalah sebesar 49,4%.