Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin: petrus ), dijuluki juga sebagai emas hitam
adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar,
yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak
bumi dan gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan
yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Sisa-sisa organisme
tersebut mengendap di dasar lautan, kemudian ditutupi oleh lumpur.
Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena
pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu, dengan meningkatnya
tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik
tersebut dan mengubahnya menjadi minyak dan gas.
Proses pembentukan minyak bumi dan gas ini memakan waktu
jutaan tahun. Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang
berpori seperti air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula
bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkosentrasi
jika terhalang oleh lapisan yang kedap.
Walupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan,
banyak sumber minyak bumi yang terdapat di daratan. Hal ini terjadi
karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi
daratan.
Dewasa ini terdapat dua teori utama yang berkembang mengenai asal usul terjadinya minyak bumi, antara lain:
1. Teori Anorganik (Abiogenesis)
Barthelot (1866)
mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang
dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan
CO2 membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa
minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada
karbida-karbida logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah
pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai
terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan
bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut
berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa
batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain. Secara umum
dinyatakan seperti dibawah ini:
Berdasarkan teori anorganik, pembentukan minyak bumi didasarkan pada proses kimia, yaitu :
a. Teori alkalisasi panas dengan CO2 (Berthelot)
Reaksi yang terjadi:
alkali metal + CO2

karbida
karbida + H2O

ocetylena
C2H2

C6H6

komponen-komponen lain
Dengan kata lain bahwa
didalam minyak bumi terdapat logam alkali dalam keadaan bebas dan
bersuhu tinggi. Bila CO2 dari udara bersentuhan dengan alkali panas
tadi maka akan terbentuk ocetylena. Ocetylena akan berubah menjadi
benzena karena suhu tinggi. Kelemahan logam ini adalah logam alkali
tidak terdapat bebas di kerak bumi.
b. Teori karbida panas dengan air (Mendeleyef)
Asumsi yang dipakai adalah
ada karbida besi di dalam kerak bumi yang kemudian bersentuhan dengan
air membentuk hidrokarbon, kelemahannya tidak cukup banyak karbida di
alam.
Tantom-angkola : PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI (KIMIA-KIMIA)
tantom angkola berdiri sejak tahun 2012 : Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum , dari bahasa Latin: petrus ), dijuluki juga sebagai emas hitam adalah caira...